10 Januari 2016

Gambar di Ensiklopediaku yang Pertama

Almarhum papa saya sangat suka buku. Beliau senang sekali membaca dan menulis. Sewaktu kami kecil, di rumah ada ruang perpustakaan pribadi yang semua isinya buku koleksi beliau. Nama perpustakaannya ALVEDILA. Singkatan dari nama panggilan kami bertiga. Veni, Dian, Ela. Mulai dari buku-buku sains, sosial, agama, kesehatan, biografi, ensiklopedia, psikologi sampai sastra ada di sana. Paling banyak buku astronomi, geografi, dan peta dunia (atlas). Buku-buku tersebut sering dipakai beliau sebagai bahan acuan mengajar di SMA dan menulis buku-buku pelajaran Geografi. Untuk urusan buku papa saya sangat royal. Seiring berjalannya waktu, buku koleksi papa semakin bertambah. Ruang perpustakaan tidak lagi muat menampung buku-buku tersebut. Papa memutuskan untuk menjual sebagian besar buku koleksinya ke tukang loak. Sebagian lagi, yang merupakan buku kesayangan dan buku-buku penting buat beliau, disimpannya rapi di lemari buku yang tidak terlalu besar, namun cukup untuk menaruh buku-bukunya. Hingga kini buku koleksinya tersebut masih kami rawat dengan baik.

Tempat membaca dan lemari buku papa di rumah

Sewaktu SD, kami ikut-ikutan papa membuka perpustakaan di garasi rumah. Namanya pun sama, ALVEDILA. Berisi kumpulan buku cerita koleksi kami. Kakak saya dengan koleksi buku Lima Sekawan, The Babysitter Club, komik Nina, dll. Saya dan adik dengan komik Candy-Candy, Doraemon, Kungfu Boy, Pansy, dll. Koleksi buku cerita saya lebih sedikit dibandingkan punya kakak dan adik, sebab saya lebih sering beli mainan. Hehehe. Kami punya tugas masing-masing ketika menjalankan perpustakaan. Pada waktu itu lumayan banyak yang datang ke rumah untuk menyewa buku. Sebagian besar adalah teman-teman kompleks rumah. Uang hasil sewa buku tersebut kami belikan lagi buku cerita baru. Tapi lama kelamaan banyak buku yang rusak karena dipinjam dan susah sekali dikembalikan. Karena sayang dan khawatir akan keselamatan buku-buku cerita koleksi kami, jadi kami sepakat menutup perpustakaannya.

Di antara sekian banyak buku koleksi papa, ada satu seri buku yang paling saya suka waktu kecil. Yaitu "Disney's Ensiklopediku yang Pertama", Penerbit Grolier Enterprises, Inc. Edisi bahasa Indonesianya diterbitkan pertama kali oleh PT Widyadara, Jakarta 1983. Terdiri dari 24 jilid. Ilustrasi berwarna dalam buku tersebut sangat menarik dan lucu. Ada gambar tokoh-tokoh kartun Disney yang meramaikan isi buku. Disisipi pula ilustrasi foto untuk mendukung penjelasan tulisan dalam ensiklopedi tersebut. Saya suka sekali lihat gambar-gambar kartun yang ada di dalamnya. Gambarnya sering saya tiru untuk digambar lagi di buku tulis pakai pensil warna seadanya.





Dari kecil saya ngga bisa lihat bidang kosong yang bersih, pasti habis dicorat-coret pakai pulpen, kapur tulis, sampai pensil alis punya mama. Alhamdulillah, saya ngga pernah dimarahi. Sepertinya orangtua saya paham betul kalau anaknya sedang berekspresi. Sedihnya, saya tidak punya kenang-kenangan atau dokumentasi gambar-gambar yang saya bikin sewaktu kecil. Saya ingat, kala itu saya suka menggambar pakai pensil di satu buku tulis kotak-kotak sampai bukunya keriting. Isinya penuh dengan gambar-gambar orang. Entah buku tulisnya itu lenyap ke mana. Mungkin ikut terjual ke tukang loak.

Namun, ada gambar yang tersisa di satu buku kesukaan saya itu, yang saya bikin sewaktu kecil. Gambarnya terdapat di belakang buku Disney's Ensiklopediku yang Pertama, jilid 15. Digambar pakai pulpen.




Saya ngga tahu maksud gambarnya apa, kayaknya gambar orang-orang (laki-laki) sedang bergaya memakai rompi, dasi kupu-kupu, dan topi. Ada pula yang memakai kacamata. Dulu saya paling suka menggambar orang. :))

Saya baru menemukan gambar di belakang buku ini minggu kemarin ketika sedang mencari bahan untuk menggambar. Padahal saya sering membuka-buka buku-buku ensiklopedi ini. Buku ini benar-benar buku ensiklopedi saya yang pertama. Bukunya sudah usang dan menguning, namun masih lengkap kami simpan. Sampai sekarang tetap menjadi buku kesukaan saya dan sering saya jadikan sebagai referensi menggambar.

4 komentar:

  1. itu gambarnya penyanyi mariachi...keren perpustakaannya

    BalasHapus
  2. anakku jyga kyk dian... boros kertas jadinya...

    BalasHapus
  3. @Tirsa: Hahahaha. Betul juga, Mariachi Band! :D
    Sophie yg suka menggambar ya, mba? Hihi. Kertas bekas atau kertas kalender dinding yg besar, bagian belakangnya bisa dipake buat corat-coret.. ^^

    BalasHapus
  4. Baru-baru ini saya dapat pencerahan kalau harta karun sebenarnya itu buku. Haha. Tapi lupa gimana bisa mikir begini. Setelah baca tulisan ini jadi makin yakin, apalagi buku-buku yang bisa ngingetin kita ke masa kecil.
    Selamat mbak Dian, beruntung sekali besar dengan buku-buku bermutu. :)

    BalasHapus