27 Januari 2016

17 Januari 2016

Buku Cerita dari Arnhem

Beberapa bulan lalu, seorang kawan menawarkan buku-buku lama bekas perpustakaan tempat ia bekerja. Tentu saya tidak menolak, apalagi  yang ditawarkannya buku cerita bergambar. Hehehe. Nah, awal Desember lalu, datanglah paket superbesaaaar yang dijanjikan. Walau sudah tahu mau dikirimi paket dari sana tapi saya ngga mengira paketnya bakal besar banget! Paket berisi buku cerita anak yang sebagian besar berbahasa Belanda ini menempuh waktu perjalanan tiba di Indonesia sekitar dua minggu. Bukunya banyak sekali. Buku bekas namun kondisinya cukup baik. Meski tidak paham bahasa Belanda, saya sangat menikmati gambar-gambarnya. Ilustrasinya beragam dan unik, tanpa membaca teksnya saja saya sudah tersenyum. Dalam paket, di atas tumpukan buku cerita, ada sebatang cokelat dan selembar kartu pos lucu berisi pesan singkat dari mbak Martha.




Mbak Martha dan keluarga bermukim di Arnhem, Belanda. Kawan di dunia maya yang saya kenal lewat blog ini adalah pustakawati pada bagian buku anak di Perpustakaan Umum Arnhem. Di sela-sela kesibukan kerja dan rumah tangga, mbak Martha punya proyek tentang buku anak yang baru saja dimulainya tahun 2015 dan ia tampilkan di duniabukuanak.nl. Websitenya sangat informatif. Bagi yang senang dengan buku cerita, ilustrasi, ataupun puisi pasti akan suka main ke sana. :)



Terima kasih banyak mbak Martha buat kiriman buku dan oleh-oleh cokelatnya! :D

15 Januari 2016

#QOTD (3)

"Keep drawing, keep creating, keep living. Keep making the world beautiful and interesting." ~ Joann Sfar

10 Januari 2016

Gambar di Ensiklopediaku yang Pertama

Almarhum papa saya sangat suka buku. Beliau senang sekali membaca dan menulis. Sewaktu kami kecil, di rumah ada ruang perpustakaan pribadi yang semua isinya buku koleksi beliau. Nama perpustakaannya ALVEDILA. Singkatan dari nama panggilan kami bertiga. Veni, Dian, Ela. Mulai dari buku-buku sains, sosial, agama, kesehatan, biografi, ensiklopedia, psikologi sampai sastra ada di sana. Paling banyak buku astronomi, geografi, dan peta dunia (atlas). Buku-buku tersebut sering dipakai beliau sebagai bahan acuan mengajar di SMA dan menulis buku-buku pelajaran Geografi. Untuk urusan buku papa saya sangat royal. Seiring berjalannya waktu, buku koleksi papa semakin bertambah. Ruang perpustakaan tidak lagi muat menampung buku-buku tersebut. Papa memutuskan untuk menjual sebagian besar buku koleksinya ke tukang loak. Sebagian lagi, yang merupakan buku kesayangan dan buku-buku penting buat beliau, disimpannya rapi di lemari buku yang tidak terlalu besar, namun cukup untuk menaruh buku-bukunya. Hingga kini buku koleksinya tersebut masih kami rawat dengan baik.

Tempat membaca dan lemari buku papa di rumah

Sewaktu SD, kami ikut-ikutan papa membuka perpustakaan di garasi rumah. Namanya pun sama, ALVEDILA. Berisi kumpulan buku cerita koleksi kami. Kakak saya dengan koleksi buku Lima Sekawan, The Babysitter Club, komik Nina, dll. Saya dan adik dengan komik Candy-Candy, Doraemon, Kungfu Boy, Pansy, dll. Koleksi buku cerita saya lebih sedikit dibandingkan punya kakak dan adik, sebab saya lebih sering beli mainan. Hehehe. Kami punya tugas masing-masing ketika menjalankan perpustakaan. Pada waktu itu lumayan banyak yang datang ke rumah untuk menyewa buku. Sebagian besar adalah teman-teman kompleks rumah. Uang hasil sewa buku tersebut kami belikan lagi buku cerita baru. Tapi lama kelamaan banyak buku yang rusak karena dipinjam dan susah sekali dikembalikan. Karena sayang dan khawatir akan keselamatan buku-buku cerita koleksi kami, jadi kami sepakat menutup perpustakaannya.

Di antara sekian banyak buku koleksi papa, ada satu seri buku yang paling saya suka waktu kecil. Yaitu "Disney's Ensiklopediku yang Pertama", Penerbit Grolier Enterprises, Inc. Edisi bahasa Indonesianya diterbitkan pertama kali oleh PT Widyadara, Jakarta 1983. Terdiri dari 24 jilid. Ilustrasi berwarna dalam buku tersebut sangat menarik dan lucu. Ada gambar tokoh-tokoh kartun Disney yang meramaikan isi buku. Disisipi pula ilustrasi foto untuk mendukung penjelasan tulisan dalam ensiklopedi tersebut. Saya suka sekali lihat gambar-gambar kartun yang ada di dalamnya. Gambarnya sering saya tiru untuk digambar lagi di buku tulis pakai pensil warna seadanya.





Dari kecil saya ngga bisa lihat bidang kosong yang bersih, pasti habis dicorat-coret pakai pulpen, kapur tulis, sampai pensil alis punya mama. Alhamdulillah, saya ngga pernah dimarahi. Sepertinya orangtua saya paham betul kalau anaknya sedang berekspresi. Sedihnya, saya tidak punya kenang-kenangan atau dokumentasi gambar-gambar yang saya bikin sewaktu kecil. Saya ingat, kala itu saya suka menggambar pakai pensil di satu buku tulis kotak-kotak sampai bukunya keriting. Isinya penuh dengan gambar-gambar orang. Entah buku tulisnya itu lenyap ke mana. Mungkin ikut terjual ke tukang loak.

Namun, ada gambar yang tersisa di satu buku kesukaan saya itu, yang saya bikin sewaktu kecil. Gambarnya terdapat di belakang buku Disney's Ensiklopediku yang Pertama, jilid 15. Digambar pakai pulpen.




Saya ngga tahu maksud gambarnya apa, kayaknya gambar orang-orang (laki-laki) sedang bergaya memakai rompi, dasi kupu-kupu, dan topi. Ada pula yang memakai kacamata. Dulu saya paling suka menggambar orang. :))

Saya baru menemukan gambar di belakang buku ini minggu kemarin ketika sedang mencari bahan untuk menggambar. Padahal saya sering membuka-buka buku-buku ensiklopedi ini. Buku ini benar-benar buku ensiklopedi saya yang pertama. Bukunya sudah usang dan menguning, namun masih lengkap kami simpan. Sampai sekarang tetap menjadi buku kesukaan saya dan sering saya jadikan sebagai referensi menggambar.